Translate

Jumat, 17 Januari 2014

Hidup memang penuh cobaan.Bagaimana cara mengatasinya?

Hey Guys!.. di postingan kali ini aku termotivasi untuk nulis dari temen sekelasku yang namanya dirahasiakan. Dipostingan kali ini, sesuai judul aku akan memberikan sedikit cara atau bisa dibilang motivasi untuk menjalani kehidupan yang mungkin suram.

BTW.. kalau ditanya suram, hidupku juga suram loh! Sesuram apa emangnya hidup kalian? Aku pengen tau apa ada yang hidupnya lebih suram dari hidup aku?

Nggak usah bahas hidup aku yah? Kita langsung masuk ke intinya aja. Nha.. karna aku nggak tau masalah yang dihadapi temenku itu apa dan dia juga nggak mau curhat  ke aku, jadi sedikit susah nih gimana cara nulisnya. Tapi menurut insting, nalar, dan jiwa ke-perimanusiaan dan pri-keadilan aku, aku yakin dia lagi dalam kondisi yang tidak sehat. Padahal kalau mau curhat bisa langsung aku cari solusinya.

Hemm.. gini-gini. Pernah punya banyak masalah bahkan sampai nangis atau marah-marah nggak jelas? Aku pernah, sering malah. Pernah punya banyak masalah tapi bisa ketawa lepas sama orang-orang yang kamu sayangi? Aku pernah! Bingung kan? Yah itulah aku. Terkadang aku marah dengan semua masalah, dengan semua cobaan yang diberikan, tapi terkadang aku juga bisa tertawa lepas bersama beban-beban itu. Udah dapet intinya?

Salah satu kata motivasi yang aku sukai dari Albert Einstein yaitu : “Andaikata arah perjalanan kehidupan sehari-hari yang diharapkan terganggu, kita menyadari bahwa kita itu seperti menumpang kapal karam yang berusaha menjaga keseimbangannya diatas sebilah papan keropos di laut terbuka, melupakan dari mana mereka berasal dan tidak mengetahui ke mana mereka hanyut.”


Kalau kata-kata motivasi dariku : Masalah itu hadir bukan untuk ditangisi, tapi untuk ditertawakan. Jika kamu menangis dan gelisah, masalah itu bakalan menang dan akan menguasai pikiran kamu. Tapi jika masalah itu kamu tertawai dengan catatan tertawa karna hal tertentu alias nggak ketawa sendiri dan tertawa untuk memudarkan beban yang ada. Aku jamin jalan keluar akan muncul dengan sendirinya. Jangan terlihat lemah karna masalah. Masalah itu juga karunia dari Allah agar kita bisa dewasa dalam menjalani hidup dan kehidupan.

Okeh.. mungkin cukup sekian postingan ini. Jika anda-anda semua merasa masih ada yang kurang, kurang menarik atau punya saran, silahkan tinggalkan komentar. Aku menulis ini dengan niat baik, ingin berbagi pengalaman dan memberi pencerahan pada temanku dan mungkin anda lainnya juga.

Selasa, 31 Desember 2013

Happy new year 2014 (tahun baru hidup baru)




Salah nggak tulisan inggrisnya? Maaf banget yah kalau salah, soalnya gue baru belajar :v
Karna gue orangnya selalu, apa tu yah namanya? Koin poin? Tukar point? Atau to the point? Ah ntahlah... yang pasti karna gue orangnya gitu, gue nggak akan banyak-banyak berbasa-basi.

Oke. Langsung to the point (nggak yakin). Pertama-tama gue mau ngucapin selamat sama nyamuk-nyamuk yang paling bisa gigitin gue dimana pun dan kapan pun gue hinggap, dan nggak pernah matinya untuk gigitin gue. Yang kedua, gue mau ngucapin selamat sama diri gue sendiri. Makasih banget buat diri gue sendiri yang udah bisa berusaha berubah dari tahun ke tahun. Dan yang ketiga, gue mau ngucapin selamat sama laptop gue. Selamat anda masih bisa hidup sama orang selasak dan sekejam saya.

Haduh... postingan gue kali ini kok kayak ucapan yang sering di ucapkan Pak Selamet sih? Pak selamet yang sukanya ngucapin selamet. Udahan ah... maen to the pointnya! Kita langsung aja yah?

Sekali lagi happy new year 2014! Yeay! Harapan gue buat tahun 2014 : 

*Pastinya gue sangat menginginkan sifat gue yang jelek-jelek hilang dan lenyap di telan waktu. Karna waktu bisa mengubah segalanya, aku ingin waktu bisa mengubah sifat aku menjadi lebih baik, dan baik lagi.

*Ya Allah.... aku berharap Mama lekas sembuh dan bisa seperti sediakala. Semoga sakit Mama hanya di tahun 2013, 2014 penyakit itu hilang.

*Dan yang terakhir ini doanya agak panjang. Aku ingin Indonesia bisa lebih baik lagi, dan lagi. No korupsi, noo narkoba, no penyimpangan seksual, serta no KDRT, dan pendidikan anak bangsa semakin berkualitas, dan tambahan, aku berharap mereka yang nggak sadar melakukan salah segera bertaubat dan menjadi orang yang bener di tahun yang genap ini.

Hehehe... satu lagi yah?

*Ini yang terakhir, aku janji. Kalau iklan kan "Aku kasih kamu 3 permintaan, kalau aku : "Aku minta 4 permintaan."
Harapan terakhir pastinya, aku berharap : Hidupku bisa berubah dengan semua fikiran kreatifku. Aku berharap di 2014 ini, aku bisa memenangkan lomba dan uangnya bisa aku pakek untuk Mama. Dan harapan aku yang paling besar selain kesehatan Mama adalah : Aku ingin bisa dikontrak oleh penerbit apapun itu. Aku janji aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk membuat cerita sebagus dan seunik mungkin, bila perlu mengalahkan penulis-penulis lain. Uangnya utuk penyembuhan Mama dan untuk orang-orang yang kurang mampu.

2014.... please... aku ingin hidupku berubah. Aku janji aku akan berusaha. Ini untuk Mama dan kegelisahanku selama ini, serta calon pembaca.

Sabtu, 14 Desember 2013

Menulis dan penulis

Sekarang, aku menemukan diri ku yang di hempaskan ombak dan disinari matahari yang terik. Aku tak kuasa menahan empasan ombak itu, dan juga sinar matahari yang terasa sangat menyengat. Rasanya aku ingin menyerah dengan semua ini, begitu banyak kertas yang menjadi korban dan file-file yang ku delete karna tak kuasaan ku.

Aku menangis. Aku menangis bukan karna ku lemah, tapi karna ku tak bisa, aku tak bisa seperti mereka, penulis kebanggaan ku. Tulisan ku tak sebagus mereka, bahkan mungkin tidak lah nyambung. Ingin sekali rasanya seperti mereka, menulis dengan hasilnya yang bagus. Dan ku tau, itu tidak lah semudah menjentiikan jari. Aku harus lebih sering membaca, dan sering berlatih, sampai aku bosan, dan mungkin sampai aku letih.

Dan tadi malam, entah kenapa aku meresa diriku telah dilumuri dengan berbagai ide, Ya Allah terimah kasih. Aku janji, aku akan selalu brrusaha dengan waktu yang sedikit untuk berlatih, dan membaca buku-buku yang ada, agar impian ku menjadi penulis dapat tercapai.

Aku ingin dan akan seperti mbak Achi dengan cerita uniknya, menjadi Bernard Batubara dengan kisah unik yang berbalut cinta dan Raditya Dika dengan cerita konyolnya, tapi, aku lebih ingin menjadi dan akan menjadi diri ku sendiri dengan cerita unik ku yang lain dari mereka dengan latihan dan pengalaman-pengalaman yang kudapatkan disekelilingku.

Yeahh!... jadi penulis seumur hidup adalah impian ku, aku akan meraihnya dengan kemampuan dan usaha ku ini. Kalian juga pasti bisa!..