Ya Allah baru gue sadari ternyata jadi sukses itu nggak gampag.Harus ada tekat yang kuat dan semangat yang lebih dari 45,yah mungkin semangat pikacu kali yahh??10000 volll....
Asli...Allah lagi menguji gue banget.Allah menguji kesungguhan gue.Menguji sampai dimana gue bertahan.Allah pengen tau,apakah tekat gue masih sama seperti dulu.Manja,membuang-buang waktu,dan mudah menyerah.Gue tau banget sifat gue,dan kata-kata yang sering gue ucapkan waktu itu,seperti pelajaran kata yang sering gue ucapkan untuk pelajaran mtk "Gue nggak tau ini,dapetnya segini darimana sih?"karna nggak tau gue langsung *tutup buku lalu tidur*"Ahh bodo amat,mending gue tidur".
Ya Allah kini gue sadari betapa tololnya gue.Gue nyesel.Kini gue sering nangis karna kebodohan gue.Salah satu jalan untuk menebus semuanya,gue mencoba menghargai waktu,walaupun sulit.Gue mencoba menuangkan semua pengalaman,sifat,susu coklat,donat coklat,dan semua yang gue alami ke dalam sebuah laptop punya abang gue.Iya gue belum punya laptop,karna gue belum kerja.Gue nggak manja materi,karna keluarga gue memang nggak ada materi harta gitu,yang ada cuma materi kasih sayang.Maksud gue tadi bukan manja materi tapi manja dengan waktu.
Selain dengan laptop,gue juga sering menuangkan apa yang gue alami lewat puisi-puisi gitu.Gue paling jagonya buat puisi dari sd.Kalau nggak percaya tanya temen sd gue.Kalau nggak percaya juga tanya buku gue,tapi sayang mereka udah menghilang entah kemana.Gue sering banget nulis.Kalau lagi sedih gue nulis,kalau lagi marah gue nulis,kalau gue lagi seneng pun gue juga nulis.Seringnya sih gue nulis dikertas putih yang belum dinodai tinta sedikitpun.
Karna gue sering nulis,dan suka nulis,gue coba memberanikan diri gue menulis untuk orang banyak.Terutama penerbit.Awalnya gue ragu,ragu banget malah.Tapi akhirnya gue paksain diri gue untuk nulis semuanya yang gue bisa dalam bentuk satu bentuk cerita yaitu novel.
Awalnya gue seneng dan semangat banget untuk nulis dan nulis.Melanjutkan cerita gue demi hoby sekaligus cita-cita gue dari sd.Tapi entah kenapa,gue jadi males dan males.Seperti kata penulis lainnya : MENULIS ITU TANTANGANNYA : HARUS MELAWAN WAKTU DAN MEMBUNGKUS YANG NAMANYA MALES."Karna itulah sampai sekarang gue tetep bertahan,gue berusaha terus untuk melanjutkan naskah gue.Walaupun kata "nggak bisa selalu hadir"kata "ingin menyerah"selalu menghampiri dan air mata karna nggak yakin selalu menyelimuti.Tapi gue sekarang yakin,walaupun nggak ada yang mau bantuin gue untuk nerbitin cerita gue,gue akan coba usaha sendiri.Dua hal yang bikin gue semangat untuk melanjutkan naskah gue,yaitu Twitter dan blog.Iya twitter dan blog.Karna disanalah gue dapet inspirasi dari penulis-penulis yang udah mahir menulis.Karna itulah timbul rasa iri ingin seperti mereka.Ingin punya karya sendiri dan bahagiakan orang tua,terutama mama tercinta.