Mungkin kata-katanya biasa.Tapi Menurutku,terkandung makna yang sangat
dalam.Mata ku sampai berkaca-kaca membacanya.Baru kali ini aku mendapatkan barisan
bait puisi yang romantis,dan bukan gombalan yang sering diucapkan pacar-pacarku
sebelumnya.
Hari terus berganti.Seiring memutarnya
roda wktu.Roda yang dapat mengubah semua yang tidak diduga menjadi terjadi.Roda
yang tak dapat diulang,dan selalu berjalan ,dan berjalan.Sampai sang raja waktu
sendiri yang akan menghentikannya.Dan seiring waktu pula kak Ifunk mendapatkan
kerjaan yang ditunggunya selama ini.Dia tampak senang,meskipun aku aku tak
dapat melihat wajahnya waktu itu.Dari suaranya membuktikan bahwa dia sangat
senang.Aku pun juga ikut senang.
Ku kira hubungan ini akan
semakin lancar karna hadirnya pekerjaan itu,tapi ternyata malah sebaliknya.Kak
ifunk dapat pekerjaan yang sangat menyita waktu.Karna pekerjaannya itu
komunikasi kami jadi tersendat.Aku sebenarnya nggak setuju akan pekerjaan
itu.dan ingin sekali dia mencari pekerjaan lain yang tidak menyita waktu.Tapi
apa daya mencari pekerjaan utuk tamatan SMA, di
jawa,sangat susah dijaman sekarang.
Karna aku sangat
mencintainya,aku pun harus merelakan pekerjaan yang selalu bersamanya,bukan aku.
Seperti banyak yang orang lain bilang dan rasakan,bahwa cinta itu tak
selamanya indah.Dibalik keindahan pasti tersimpan misteri di dalamnya.Pastinya
misteri yang dapat menyebabkan pertengkaran.Apalagi kalau pacarannya LDR
seperti aku.Konflik yang ditimbulkan cukup besar .Apalagi nggak pernah
ketemu sama sekali.
Kecurigaan selalu
menyelimuti rasa cinta ini.Tak ada telfon.Yang ada cuma sms perhatian seperti
“Sayang maafin aa yah, jarang banget sms kamu.Jangan telat makan yah,dan jaga
kesehatan.”
Yah LDR memang sulit
dijalani.Apalagi kalau sang pacar terlalu sibuk dengan pekerjaannya.
Aku ingat aku pernah marah
dengan pekerjaannya lewat telfon.
“Sayang nggak bisa cari
pekerjaan lain yah?yah yang nggak menyita waktu gitu?”Tanya ku ragu-ragu
“Mungkin ada,tapi sulit
sayang.Sayang kan tau susah nyari pekerjaan di jaman sekarang dengan ijazah
SMA.”
“Aa sekarang kayak lebih cinta pekerjaan
aa deh daripada aku,pacar aa.”
“Bukan gitu
sayang.Ini semua kan demi dedek,demi kita.Biar kita bisa ketemu.Biar
bisa ke Jambi.”Aku diam.Karna nggak tau harus ngomong apa,akhirnya kututup
telfon tersebut.tut..tut..tut...
Yah mungkin aku yang nggak
bisa ngertiin dia.Akhirnya aku coba untuk bertahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar